Cologne merupakan kota terbesar keempat di Jerman setelah Berlin, Hamburg, dan Munich. Kata ‘Cologne’ sendiri sebenarnya bukan berasal dari Jerman. Penduduk Jerman menyebut kota ini dengan ‘Köln’. Bagi orang di luar Jerman, kata Köln terlalu susah diucapkan. Untuk memudahkan maka diciptakan kata Cologne. Letak kota ini berdekatan dengan sungai Rhine.
Tidak kalah dari kota-kota lain di Jerman, kota ini merupakan pusat budaya utama bagi penduduk di sekitar sungai Rhine dan juga merupakan rumah bagi puluhan museum serta ratusan karya seni. Karya seni tersebut berasal dari berbagai zaman mulai dari karya seni masa Romawi hingga kontemporer atau modern. Salah satu tandanya adalah di Römisch-Germanisches Museum sebagai situs arkeologi Romawi. Ingin tahu cerita lain seputar Cologne? Yuk kunjungi sembilan tempat di bawah ini.
1. Katedral Cologne (Kölner Dom)
Katedral Cologne adalah gereja Katolik yang dibangun pada masa Romawi. Gereja ini didedikasikan untuk Santa Peter dan Bunda Maria. Gereja ini termasuk dalam salah satu situs cagar budaya, salah satu monumen ternama di Jerman, dan pemandangan paling terkenal di Cologne. UNESCO memberi sebutan bagi gereja ini yaitu buah karya manusia jenius. Lokasi Domkloster. Setiap hari gereja ini dibuka pada jam 6.00 pagi hingga jam 19.30 malam.
2. Museum Ludwig
Museum Ludwig memiliki koleksi seni modern yang cukup beragam. Koleksi tersebut termasuk PopArt, Abstrak, dan Surrealisme, ditambah lagi dengan berbagai macam koleksi Picasso di Eropa. Museum ini juga memiliki koleksi dari Andy Warhol dan Roy Lichtenstein. Museum ini dibuka pada tahun 1976 sebagai institusi independen dari museum Wallraf-Richartz. Museum ini juga menampilkan karya seni Sammlung Haubrich, koleksi dari Josef Haubrich dari tahun 1914 sampai 1939 yang diberikan ke Pemerintah Cologne pada tanggal 2 Mei 1946. Setiap hari Selasa-Minggu pada jam 10.00 pagi sampai pukul 18.00 sore.
3. Museum Romawi-Jerman (Römisch-Germanisches Museum)
Römisch-Germanisches Museum merupakan museum arkeologi yang penting di Jerman. Museum ini memiliki banyak artefak pada masa Romawi, Colonia Claudia Ara Agrippinensium di mana Cologne modern dibangun. Museum ini melindungi villa dari Dionysus Mosaic. Dapat dikatakan bahwa museum ini merupakan situs arkeologi. Museum ini dibuka pada hari Selasa-Minggu dari jam 10.00 pagi hingga jam 17.00 sore.
4. Karnaval Cologne
Karnaval ini diselenggarakan setiap tahunnya di Cologne. Pembukaan karnaval ini dilakukan pada tanggal 11 November pada jam 11 lebih 11 menit. Banyak kegiatan yang diadakan yaitu karnaval jalanan dan festival yang disebut sebagai “crazy days”. Waktu pelaksanaannya yaitu di hari Kamis sebelum Senin “Rose Monday” dan berakhir di hari Rabu. Pada hari-hari tersebut, seluruh warga Cologne ikut merayakan festival. Inti dari karnaval tersebut terletak di hari Senin atau yang dalam bahasa Jerman disebut dengan Rosenmontag. Ada salam khs yang diucapkan ketika kegiatan ini berlangsung yaitu “Kölle Alaaf (Cologne Alive)”. Lokasi diadakan karnaval ini yaitu di Alter Markt.
5. Festival Christopher
Festival Christopher adalah festival gay yang digelar setiap tahun di Heumarkt, Cologne. Kegiatan dalam festival ini misalnya menyalakan lilin dan pertunjukan musik. Tujuan diadakannya festival ini adalah mengingatkan manusia mengenai bahaya HIV/AIDS. Tidak kurang dari satu juta orang ikut meramaikan acara ini.
6. Museum Wallraf-Richartz
Museum Wallraf-Richartz merupakan salah satu dari tiga museum terbesar di Cologne. Koleksinya berasal dari zaman pertengahan hingga awal abad ke-20. Beberapa koleksinya sempat digunakan di Museum Ludwig pada tahun 1976. Salah satu koleksinya yang terkenal adalah lukisan karya Stefan Lochner (1410-1451). Dia merupakan salah satu pelukis yang memiliki gaya Gotik. Museum ini terletak di Martinstrasse. Tertarik untuk berkunjung kemari? Jangan lupa perhatikan jam operasionalnya. Untuk hari Rabu-Jumat, museum ini dibuka dari jam 10.00 pagi hingga 18.00 sore. Untuk hari Kamis, museum ini buka dari pukul 10.00 pagi hingga pukul 20.00 malam. Sedangkan di hari Sabtu-Minggu, museum ini buka dari jam 11.00 pagi hingga 18.00 sore.
7. Museum Coklat
Dalam bahasa Jerman, museum ini disebut dengan Imhoff-Schokoladenmuseum. Museum ini dibuka oleh Hans Imhoff pada tanggal 31 Oktober 1993. Lokasinya terletak di Altstadt-Süd di Semenanjung Rheinau. Museum ini menampilkan sejarah coklat dari zaman Olmec, suku Maya, hingga suku Aztec sampai pembuatan coklat di era modern. Museum ini masuk dalam daftar 10 museum terbesar di Jerman dengan pengunjung sebanyak 600.000 per tahun dan 5.000 pemandu wisata. Tidak seperti museum-museum lainnya yang mendapat subsidi dari pemerintah, museum ini sama sekali tidak membutuhkan subsidi karena penghasilannya cukup memadai. Museum ini juga membuka penyewaan tempat untuk mengadakan kegiatan.
8. Gereja Santa Martin (Groß St. Martin)
Gereja Santa Martin adalah salah satu gereja Katolik Roma di Cologne selain Katedral Cologne. Gereja ini memiliki umur yang sangat tua yaitu dibangun pada tahun 960 SM di suatu pulau di Rhine dan kemudian difungsikan sebagai biara Benedictine. Gereja tersebut kini termasuk dalam area ‘Kota Tua Cologne’ yang berisi bangunan-bangunan dari tahun 1150-1250. Gereja yang terletak di Altstadt ini rusak berat ketika Perang Dunia II terjadi namun kini sudah dipebaiki.
9. Istana Augustusburg (Schloss Augustusburg)
Istana cagar budaya ini terletak di pinggiran kota Cologne, lebih tepatnya di Brühl. Istana ini termasuk dalam situr warisan dunia dari UNESCO. Selain itu, desain Rococco yang dimiliki merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Suatu hal yang wajar jika Balthasar Neumann merasa nyaman untuk menggunakannya sebagai tempat kerja. Untuk mencapai Brühl, kamu hanya perlu naik kereta selama 20 menit dari Cologne.
Bagaimana? Cukup memuaskan bukan? Meskipun namanya lebih jarang disebut dibanding Berlin, kota ini tetap menawarkan keindahan tersendiri. Setiap tempat tentu memiliki ciri khasnua tersendiri yang hanya bisa ditemukan dengan mengunjunginya.
No comments:
Post a Comment